analisa pekerjaan beton 1 2 3

33.4 Analisa Perbandingan. Setelah analisa teknis, Gambar 4.12Pengecoran Pondasi Bored Pile Pekerjaan Galian . Beton = 1,8 m 3. Tulangan = 141,3 kg/m 3. Pekerjaan Galian . Volume pekerjaan galian basement adalahsebagai berikut : - Kedalaman 6 m .
DemikianAnalisa Harga Satuan Pekerjaan Paving Block Dan Kansteen yang dapat kami sampaikan, semua pekerjaan paving block dan kansteen tersebut dilakukan secara manual dengan tenaga manusia. semoga dapat menjadi bahan referensi bagi anda yang membutuhkan. Kebutuhan semen untuk pembangunan jalan dengan kontruksi rabat beton tentunya berbeda
ArticlePDF AvailableAbstractHasil analisa biaya pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai sesuai dengan analisa pihak kontraktor dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed didasarkan pada laporan harian proyek, estimasi pekerja dan alat yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan didapatkan Rp. Hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai dengan menggunakan metoda AHSP SNI 2016 menggunakan software Microsoft Excel didapatkan sebesar Selisih biaya total pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai kedua metode ini adalah sebesar Penggunaan estimasi biaya pihak kontraktor dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed didapatkan hasil yang lebih rendah dari pada analisa AHSP SNI 2016. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 92 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang Berdasarkan BCWP dan AHSP SNI 2016 Proyek Pembangunan Aeon Mixed Use Apartemen 3 Sentul City Bogor 1Monika Natalia, 2Fauna Adibroto, 3Desmon Hamid, 4Mafriyal Muluk, 5Rahma Dinna 1, 2, 3, 4, 5 Program Studi Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang Email monikanatalia75 fauna_adibroto desmon_hamid mafriyalmuluk60 rahmadinna19 Abstrak Hasil analisa biaya pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai sesuai dengan analisa pihak kontraktor dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed didasarkan pada laporan harian proyek, estimasi pekerja dan alat yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangan didapatkan Rp. Hasil perhitungan estimasi biaya pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai dengan menggunakan metoda AHSP SNI 2016 menggunakan software Microsoft Excel didapatkan sebesar Selisih biaya total pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai kedua metode ini adalah sebesar Penggunaan estimasi biaya pihak kontraktor dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed didapatkan hasil yang lebih rendah dari pada analisa AHSP SNI 2016. Kata Kunci estimasi biaya, RAB Rencana Anggaran Biaya, AHSP SNI 2016, Budgeted Cost of Work Performed, harga satuan, beton bertulang. ©2019 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Abstract The results of the analysis of the cost of reinforced concrete work on columns, beams, and slabs are in accordance with the analysis of the contractor using the Budgeted Cost of Work Performed method based on the project's daily report, estimation of workers and equipment used in accordance with field conditions. -. The results of the calculation of the estimated cost of reinforced concrete work on columns, beams, and floor slabs using the 2016 SNI AHSP method using Microsoft Excel software were obtained at Rp.. -. The difference in the total cost of reinforced concrete work on the columns, beams, and floor slabs of these two methods is The use of contractor cost estimates using the Budgeted Cost of Work Performed method has lower results than the 2016 SNI AHSP analysis. Keywords estimated costs, RAB Cost Budget Plan, SNI AHSP 2016, Budgeted Cost of Work Performed, unit price, reinforced concrete. 1. PENDAHULUAN Pekerjaan beton bertulang merupakan faktor penentu dari pembangunan suatu proyek gedung, dimana pada pekerjaan beton bertulang tersebut memiliki volume pekerjaan yang besar diantara pekerjaan yang lain. Untuk itu, selaku kontraktor yang akan mengikuti tender dan sedang membuat dokumen penawaran harus lebih detail dalam menganalisa harga satuan pekerjaan. Sehingga hasil perhitungan analisa harga satuan pekerjaan didapatkan lebih efektif dan efisien dengan harga yang rendah. Permasalahan yang selama ini sering kali dilihat bahwa kontraktor membuat analisa harga satuan pekerjaan mendekati dengan analisa Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 93 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 harga satuan pekerjaan pada SNI dan membuatnya dengan menggunakan Microsoft excel. Padahal dengan Microsoft project kontraktor bisa mendapatkan hasil yang efektif dan efisien seperti yang diinginkan dan juga berguna bagi penyedia jasa konstruksi lainnya. Indeks biaya atau koefisien berpengaruh terhadap besarnya harga satuan pekerjaan konstruksi. Analisa biaya yang saat ini digunakan mengacu pada indeks Analisa Harga Satuan Pekerjaan AHSP menurut SNI Standar Nasional Indonesia. Namun pada saat ini, kontraktor umumnya membuat harga penawaran berdasarkan indeks biaya yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa menurut SNI. Para kontraktor lebih cenderung menghitung harga satuan pekerjaan berdasarkan dengan indeks biaya mereka sendiri yang didasarkan atas pengalaman-pengalaman terdahulu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi, walaupun tidak terlepas dari analisa SNI.. 2. TINJAUAN PUSTAKA ESTIMASI BIAYA Perkiraan biaya atau estimasi biaya adalah seni memperkirakan the art of approximating kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu Soeharto, 1997. RENCANA ANGGARAN BIAYA RAB Menurut Ibrahim 1993, yang dimaksud rencana anggaran biaya begrooting suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut. ANALISA HARGA SATUAN Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja, dan peralatan dengan harga bahan bangunan, standart pengupahan pekerja dan harga sewa/beli untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi. Analisa harga satuan pekerjaan ini dipengaruhi oleh angka koefisien yang menunjukkan nilai satuan bahan/material, nilai satuan alat, dan nilai satuan upah tenaga kerja ataupun satuan pekerjaan yang dapat digunakan sebagai acuan/panduan untuk merencanakan suatu pekerjaan. BUDGETED COST OF WORK PERFORMED BCWP Budgeted Cost of Work Performed BCWP adalah jumlah nilai hasil pekerjaan yang telah diselesaikan untuk suatu pekerjaan dalam kurun waktu tertentu, didapat dari laporan prestasi mingguan Luthan & Syafriandi, 2006. Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 94 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 BETON BERTULANG Beton bertulang adalah beton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan direncanakan berdasarkan asumsi bahwa kedua bahan tersebut bekerja sama dalam memikul gaya-gaya. SNI 03-2847-2002, Pasal Sifat utama dari baja tulangan, yaitu sangat kuat terhadap beban tarik maupun beban tekan. 3. METODOLOGI PENELITIAN Subjek penelitian ini adalah menganalisa harga satuan pekerjaan beton bertulang pada kolom, balok, dan pelat lantai pada proyek Aeon Mixed Use Project Phase II-Apartemen 3 Sentul City Bogor dengan menggunakan analisa pada proyek dan AHSP SNI 2016. Bagan alir kerja flowchart sebagai berikut. Identifikasi dan Pengumpulan Data Data - data yang diperoleh - Gambar proyek - RAB proyek - Daftar harga satuan pekerjaan - Software Microsoft Project - Literatur yang menunjang jurnal, text book, dll - Kurva S - Laporan harian & mingguan Analisa Software Microsoft Project Analisa Terhadap Harga satuan Bahan, Upah, dan Alat Analisa Terhadap - Unit Pekerjaan - Durasi Pekerjaan - Kapasitas Pekerjaan KOMPARASI - Bahan - Upah - Alat Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 95 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Pekerjaan Pembetonan Man Hour Pekerjaan Pembetonan Pekerjaan pembetonan kolom yang dilakukan 1 orang tukang pada tanggal 14 Agustus 2018 dapat menghasilkan volume beton sebesar 0,48 m³ dalam waktu 55 menit. Time Factor = 55 menit60 menit = 0,92 jam tenaga kerja Maka man hour untuk 1 m³ volume beton pada tanggal 14 Agustus 2018 Man hour = 0,920,48 = 1,93 jam tenaga kerja/m³ Dari hasil perhitungan hari pengamatan yang berikutnya kemudian dihitung nilai rata-ratanya sehingga didapatkan nilai koefisien man day untuk pekerjaann pembetonan kolom sebesar 1,62 jam tenaga kerja/m³. Man Day Pekerjaan Pembetonan Besarnya koefisien man day untuk 1 m³ volume beton dalam waktu 7 jam dalam 1 hari kerja untuk jenis tenaga kerja tukang adalah sebagai berikut. Koefisien Man Day = Koefisien 𝑀𝑎𝑛 𝐻𝑜𝑢𝑟Jumlah jam kerja dalam 1 hari = 1,6237 jam = 0,232 Hasil perhitungan untuk tenaga kerja lain dapat dilihat pada tabel 1, pembetonan balok pada tabel 2, dan pembetonan pelat lantai pada tabel 3. Tabel 1. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembetonan Balok Tabel 3. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembetonan Pelat Lantai Pekerjaan Pembesian Man Hour Pekerjaan Pembesian Pekerjaan pembesian yang dilakukan 1 orang tukang pada tanggal 13 Agustus 2018 dapat menghasilkan 24,91 kg dalam waktu 50 menit. Jam tenaga kerja =50 menit60 menit Tabel 2. Koefisien Man Day tenaga kerja untuk pekerjaan pembetonan kolom Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 96 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 = 0,83 jam tenaga kerja Maka man hour untuk 1 kg volume besi kolom pada tanggal 13 Agustus 2018. man hour = 0,8324,91 = 0,033 jam tenaga kerja/kg Dari hasil perhitungan hari pengamatan berikutnya kemudian dihitung nilai rata-ratanya sehingga didapatkan nilai koefisien man hour untuk pekerjaan pembesian kolom sebesar 0,0337 jam tenaga kerja/kg. Man Day Pekerjaan Pembesian Besarnya koefisien man day untuk 1 kg volume besi dalam waktu 7 jam dalam 1 hari kerja untuk jenis tenaga kerja tukang adalah sebagai berikut Koefisien Man Day =Koefisien Man HourJumlah jam kerja dalam 1 hari =0,03377 𝑗𝑎𝑚 = 0,0048 Hasil koefisien tenaga kerja lain dapat dilihat pada tabel 4, pembesian balok pada tabel 5, dan pembesian pelat lantai pada tabel 6. Tabel 4. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembesian Kolom Tabel 5. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembesian Balok Tabel 6. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembesian Pelat Lantai Pekerjaan Pembekistingan Man Hour Pekerjaan Pembekistingan Pekerjaan pembekistingan yang dilakukan 1 orang tukang pada tanggal 14 agustus 2018 dapat menghasilkan volume pembekistingan sebesar 1,40 m² dalam waktu 55 menit. Jam tenaga kerja = 55 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 = 0,92 jam tenaga kerja Maka man hour untuk 1m² volume pembeskitingan pada tanggal 14 agustus 2018. Man hour = 0,920,70 = 1,31 jam tenaga kerja/m² Dari hasil perhitungan hari pengamatan yang berikutnya kemudian dihitung nilai rata ratanya sehingga didapatkan nilai koefisien man day untuk pekerjaan pembekistingan kolom sebesar 1,26 jam tenaga kerja/m². Man Day Pekerjaan Pembekistingan Besarnya koefisien man day untuk 1 m² volume pembekistingan dalam waktu 7 jam Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 97 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 dalam I hari kerja untuk jam tenaga kerja tukang adalah sebagai berikut. Koefisien man day = 𝐾𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑚𝑎𝑛 ℎ𝑜𝑢𝑟𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 ℎ𝑎𝑟𝑖 = 1,267 𝑗𝑎𝑚 = 0,18 Hasil perhitungan untuk jenis tenaga kerja lain dapat dilihat pada tabel 7, pembekistingan balok pada tabel 8, dan pembekistingan pelat lantai pada tabel 9. Tabel Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembeskitingan Kolom Tabel 8. Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembeskitingan Balok Tabel 9 Koefisien Man Day Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Pembeskitingan Pelat Lantai Perhitungan Analisa Biaya Menggunakan Metoda BCWP Pada analisa kebutuhan biaya dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed BCWP adapun tahapan-tahapan pengerjaannya sebagai berikut ini 1. Penyusunan jadwal pekerjaan 2. Menentukan kebutuhan harga satuan bahan 3. Menyusun kolom tenaga kerja resource 4. Memasukkan tenaga kerja resource 5. Menghitung biaya proyek Dengan menggunakan metoda Budgeted Cost of Work Performed BCWP didapat total biaya sebesar Perhitungan Analisa Biaya Berdasarkan AHSP SNI 2016 Menentukan Volume Pekerjaan Dari hasil perhitungan pada gambar detail pekerjaan maka akan didapat volume pekerjaan dapat dilihat pada tabel 13. Menentukan Harga Satuan Pekerjaan Untuk dapat melakukan penelitian dibutuhkan data AHSP SNI 2016 dibutuhkan volume pekerjaan masing-masing pekerjaan meliputi pembetonan, pembesian, dan pembeskitingan yang didapat dari perhitungan berdasarkan gambar detail proyek. Selain itu dibutuhkan juga data harga satuan pekerjaan yang Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 98 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 sesuai dengan AHSP SNI 2016. Seperti contoh pada tabel 12. Tabel 12. Harga Satuan Pekerjaan Pembetonan Kolom FC 35 Mpa Biaya Umum dan Keuntungan 15% x sub Jumlah I+II+III Jumlah Harga = I+II+III+IV Total Cost Setelah didapatkan volume pekerjaan dan daftar analisa harga satuan pekerjaan maka akan didapat jumlah harga seperti yang terlihat pada tabel 13. Tabel Rencana Anggaran Biaya Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 99 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 Perbandingan estimasi biaya Dilihat dari beberapa bab sebelumnya tentang estimasi biaya dengan dua metode yaitu analisa pihak kontraktor dengan metoda BCWP dan AHSP SNI 2016 tampak beberapa perbedaan seperti kebutuhan bahan, tenaga kerja dan alat yang membedakan hasil perhitungan biaya dari kedua metoda tersebut pada tabel 14. Tabel Kebutuhan Biaya Kedua Metode Metode Analisa AHSP SNI 2016 Pembetonan Kolom FC 35' Mpa Pembetonan Balok FC' 35 Mpa Pembetonan Pelat lantai FC'35 Mpa Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 100 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 Pembeskitingan Pelat Lantai Rasio Perbandingan Man Day Rasio perbandingan man day pekerjaan pembetonan Perbandingan besarnya koefisien tenaga kerja untuk 1 m³ pekerjaan pembetonan berdasarkan kondisi aktual dan analisa AHSP SNI 2016 dapat dilihat pada gambar 4. Berikut Rasio Perbandingan Man Day Pekerjaan Pembesian Perbandingan besarnya koefisien tenaga kerja untuk 10 kg pekerjaan pembesian berdasarkan kondisi aktual dan analisa AHSP SNI 2016 dapat dilihat pada gambar 5. Berikut kolom aktual balok aktual pelat lantai AHSP SNI kolom Aktual balok Aktual pelat lantai AHSP SNI 2016MANDORTUKANGPEKERJAGambar 4. Koefisien Man Day untuk 1 m³ pekerjaan pembetonan Gambar 5. Koefisien Man Day untuk 10 kg pekerjaan pembesian Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 101 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 Rasio Perbandingan Man Day Pekerjaan Pembekistingan Perbandingan besarnya koefisien tenaga kerja untuk 1 m² pekerjaan pembekistingan berdasarkan kondisi aktual dan analisa AHSP SNI 2016 dapat dilihat pada gambar 6. Berikut Rasio Persentase Harga Satuan Pekerjaan Dari perbandingan harga satuan pekerjaan yang didapatkan, maka presentase perbandingan antara kondisi di lapangan dengan analisa AHSP SNI 2016 untuk pekerjaan kolom dapat ditentukan sebagai berikut. Rasio Perbandingan = AHSP Aktual−AHSP SNI 2016AHSP SNI 2016 x 100% = − x 100% = -9,08% Hasil perhitungan rasio presentase harga satuan pekerjaan untuk masing masing pekerjaan pembetonan, pembesian, dan pembekistingan dapat dilihat pada tabel 16. Berikut. Tabel 16. Rasio persentase harga satuan pekerjaan aktual dan AHSP SNI 2016 Pembetonan Kolom FC' 45 Mpa Pembetonan Balok FC' 35 Mpa Pembetonan Pelat lantai FC'35 Mpa Pembeskitingan Pelat Lantai 5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa data yang diperoleh dari hasil pengamatan kolom Aktual balok Aktual pelat lantai AHSP SNI 2016MANDORTUKANGPEKERJAGambar 6. Koefisien Man Day untuk 1 m² pekerjaan pembekistingan Vol. 16 No. 2 Edisi Oktober 2019 ISSN Online 2655-2124 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil Available online at Terakreditasi SINTAPeringkat 5 102 InformasiArtikel Diterima Redaksi 09-09-2019 Selesai Revisi 28-10-2019 Diterbitkan Online 31-10-2019 lapangan dan hasil analisa data dari AHSP SNI 2016, koefisien tenaga kerja dilapangan lebih kecil di bandingkan dengan koefisien tenaga kerja AHSP SNI 2016. Rasio perbandingan harga satuan pekerjaan di lapangan memiliki nilai lebih kecil dibandingkan dengan harga satuan pekerjaan AHSP SNI 2016. Setelah melakukan pengamatan di lapangan dan menganalisa data maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sebagai penyempurnaan penelitian untuk menetapkan nilai koefisien satuan pekerjaan untuk item item pekerjaan yang sama dengan proyek yang berbeda. 2. Perlu dilakukan penyesuaian penggunaan nilai koefisien harga satuan pekerjaan yang tepat dalam menyusun rencana anggaran biaya sesuai dengan kondisi di lapangan. 3. Perlu dilakukan pengawasan yang ketat pada tenaga kerja saat jam kerja untuk mengurangi kegiatan non produktif seperti merokok atau istirahat saat jam kerja. 4. Perlu dilakukan update terhadap AHSP SNI 2016, karena dalam konstruksi sekarang pelaksana lebih banyak menggunakan metoda penggunaan bahan dan alat yang praktis dibandingkan konvensional yang tercantum pada AHSP SNI 2016. DAFTAR PUSTAKA Luthan, Putri Lynna dan Manajemen Konstruksi dengan Aplikasi Microsoft Offset. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 28/Prt/M/2016 Tentang Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. Rahman, Fahmi. 2018. Analisis Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang pada pondasi berdasarkan analisa pada proyek dan Permen PUPR menggunakan software Microsoft project. Medan Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sumatera Utara. Soeharto, Iman. 1989. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta Erlangga Sukamto, AuliaQur’anna. 2014. Analisa Perbandingan Harga Satuan Pekerjaan Beton Bertulang Berdasarkan SNI dan Software Ms. Project. Malang Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Brawijaya. Wuryanti, Wahyu. 2010. Standardisasi Pedoman Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung. Banjarmasin Prosiding PPI Standarisasi. Yunita, A. M. 2013. Analisa Indeks Biaya untuk Pekerjaan Beton Bertulang dengan Menggunakan Metode SNI 7394-2008 dan Lapangan Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Asrama STIKES CHMK Tahap III.Kupang Universitas Nusa Cendana. ... Harga satuan pekerjaan menjadi yang dijabarkan dalam perkalian dengan harga bahan bangunan, upah pekerja dan harga sewa alat atau beli untuk menyelesaikan per satuan pekerjaan tersebut [10]. ... Nicco PlamoniaMuhammad Rizki EfendiAzaria AndreasThis paper compares the energy efficiency of Solar Water Heater SWH and Electric Water Heater EWH in a household scale using Life Cycle Cost LCC. The study aims to evaluate the economic viability and environmental impact of both systems. The research methodology includes data collection, analysis, and comparison of the two systems using LCC. The results show that SWH is more cost-effective and environmentally friendly than EWH, as it has a lower LCC and emits fewer greenhouse gases. The findings suggest that SWH is a better option for households looking for a sustainable and efficient water heating system. The paper concludes by highlighting the importance of considering the LCC and environmental impact when making energy-related decisions.... Untuk itu diperlukan pedoman dasar perhitungan harga satuan yaitu analisa biaya dalam proyek konstruksi yang sering disebut dengan Analisa Harga Satuan Pekerjaan AHSP [14] [15]. ...Delvina LuoJody Martin GintingAmanatullah SavitriIn the construction project, construction management is needed in order to get results that are in accordance with the objectives of the development. One of the elements of project management is cost management. Poor cost management can lead to cost overruns or over budgets to the detriment of project owners and contractors. One of the methods that can be used in preparing the project cost budget is the SNI calculation and the contractor's calculation. The purpose of this study was to determine the comparison of the budget plan using the SNI method and the contractor's calculation. The research was conducted by collecting data on the Central Raya Tiban housing development project. Furthermore, an analysis using the SNI and contractor is carried out and compares the results of the calculations of the two methods. The results of the study obtained that the estimated cost budget plan from the calculation of the contractor was Rp. 283,827,332, while the results with the SNI were Rp. 330,333,371. From these data, it can be seen that the contractor's calculation is more optimal when compared to the calculation of SNI with a difference of Rp. 46,506,039 or of the total value of the estimated cost budget based on the SNI calculation method. This can be used as a reference in preparing a cost budget in order to reduce development or project costs so that they become optimal and in accordance with the wishes of the project has not been able to resolve any references for this publication.
Pekerjaan Analisa harga satuan : - Bahan-Upah-Pekerjaan Analisa harga satuan : Bahan-Upah-Pekerjaan Komparasi Analisa harga satuan :-Bahan-Upah-Pekerjaan Pembahasan Kesimpulan Selesai NO URAIAN SAT. INDEKS HARGA SATUAN JUMLAH HARGA 1 1 M3 Beton Cor 1Pc : 2 Ps : 3 Kr 2 Pembesian 110 kg 3 10 M2 Begisting))))) Komparasi Analisa Harga Satuan 1
Uploaded byFathoer Tusem 0% found this document useful 0 votes4K views2 pagesDescriptionbetonCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsXLSX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes4K views2 pagesAnalisa Beton 123Uploaded byFathoer Tusem DescriptionbetonFull descriptionJump to Page You are on page 1of 2Search inside document You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
DAFTARPUSTAKA Bowles, Jossephe, 1997 “Analisa dan Desain Pondasi”, Penerbit Erlangga : Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 1987, “Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung”, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum : Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum, 1991, “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”, Yayasan
2. ANALISA PEKERJAAN TANAH Penggalian 1 m3 Tanah Biasa Sedalam 1 m No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan Kembali 1 m3 Galian Dihitung dari 13 Kali dari Koefisien Pekerjaan Galian No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan 1 m3 Dengan tanah urug No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Tanah urug - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengurugan 1 m3 base No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN base m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 3. ANALISA PEKERJAAN PONDASI A. MP1 Mob demob alat pancang No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Mob demob alat pancang M - Ongkos transpor dari TJ perak k lokasi SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - A. MP2 Material pancang 30x30 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM material pancang 30x30 M - Ongkos transpor dari TJ perak k lokasi m - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemancangan minipile sistem hammer No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM pemancangan minipile sistem hammer M - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Handling pancang beton No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Handling pancang beton M - SURVEY DAI PT INDOPILE JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pengelasan kepala spunpile No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Pengelasan kepala spunpile Ls - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Cutting kepala punpile No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A ITEM Cutting kepala punpile Ls - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m3 Pondasi Batu Belah Campuran 1SP 5PP No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Batu belah m3 - Semen Portlan Kg - Pasir Pasang m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m3 Batu Kosong Anstamping No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Batu belah m3 - Pasir urug m3 - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 4. ANALISA PEKERJAAN BETON Membuat 1 m3 Lantai Kerja Beton Mutu fc = 7,4 Mpa K 100, Slump 3-6 cm, WC = 0,87 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Semen Portland kg - Pasir Beton M3 - Kerikil M3 - Air Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Membuat 1 m3 Beton Mutu fc = 21,7 Mpa K 250, Slump 12 ± 2 cm, WC = 0,56 No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Batu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Semen Portland kg - Pasir Beton M3 - Kerikil Maks 30mm M3 - Air Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pembesian 1 Kg Dengan Besi Polos No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Besi beton POLOS kg - Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pembesian 1 Kg Dengan Besi Ulir No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Besi beton ULIR kg - Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 Kg Jaring Kawat Baja Wiremesh No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Besi OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN 1. Jaring kawat baja kg - 2. Kawat beton kg - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Pondasi, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 10 cm kg - Minyak bekisting Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Sloof, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 10 cm kg - Minyak bekisting Liter - - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Kolom, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Balok, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Lantai, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Dinding, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - Penjaga jarak Buah - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - Pemasangan 1 m2 Bekisting Untuk Tangga, dipakai 3x No Uraian Kode Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah Harga Rp A TENAGA Pekerja OH - Tukang Kayu OH - Kepala Tukang OH - Mandor OH - JUMLAH TENAGA KERJA - B BAHAN Kayu kelas III m3 - Paku 5 cm 12 cm kg - Minyak bekisting Liter - - Balok kayu kelas II m3 - Plywood tebal 9 mm Lbr - Dolken kayu 8-10cm-pjg 4 m Batang - JUMLAH HARGA BAHAN - C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C - E - 0 x D - F Harga Satuan Pekerjaan D+E - 5. ANALISA PEKERJAAN PASANGAN DINDING
31 Pekerjaan struktural di atas tanah Divisi 3 Pekerjaan struktural 3.2 Pekerjaan struktural di bawah tanah 3.3 Rangka atap 4.1 Beton 4.2 Logam 4.3 Kayu dan plastik Divisi 4 Pekerjaan arsitektur 4.4 Pasangan (masonry) 4.5 Perlindungan suhu dan kelembaban 4.6 Bukaan (jendela, pintu, kusen) 4.7 Finishing 5.1 Plumbing Divisi 5 Pekerjaan
- Pada kesempatan ini kami akan berbagi Analisa Harga Satuan Pekerjaan Beton Sesuai Format SNI Dan Permen PUPR untuk beberapa mutu beton yang sering digunakan pada proyek yang digunakan sudah sesuai dengan ketentuan dalam SNI. Untuk harga satuan bahan dan upah tenaga kerja hanya untuk contoh perhitungan saja, bisa disesuaikan dengan yang berlaku di daerah material alam seperti pasir dan kerikil umumnya dalam satuan m3. Untuk mendapatkan harga pasir dalam satuan kg menggunakan ketentuan Bobot isi pasir = kg/m3, Bobot isi kerikil = kg/m3. HARGA SATUAN PEKERJAAN BETON Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 100, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,87 No Uraian Satuan Koefisien Harga Satuan Rp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 247,000 Pasir beton Kg 869,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 999,000 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 berton mutu f'с = K 125, slump 12 ± 2, w/c = 0,78 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 276,000 Pasir beton Kg 828,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 150, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,72 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 299,000 Pasir beton Kg 799,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 lantai kerja beton mutu f'с = MPa K 100, slump 3-6 cm, w/c = No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,200 Tukang batu OH 0,200 Kepala tukang OH 0,020 Mandor OH 0,060 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 230,000 Pasir beton Kg 893,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 200,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 175, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,66 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 326,000 Pasir beton Kg 760,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 200, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,61 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 352,000 Pasir beton Kg 731,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 225, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,58 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 371,000 Pasir beton Kg 698,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 250, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,56 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 384,000 Pasir beton Kg 692,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 275, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,53 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 406,000 Pasir beton Kg 684,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 300, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,52 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 1,650 Tukang batu OH 0,275 Kepala tukang OH 0,028 Mandor OH 0,083 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 413,000 Pasir beton Kg 681,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 325, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,49 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 2,100 Tukang batu OH 0,350 Kepala tukang OH 0,035 Mandor OH 0,105 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 439,000 Pasir beton Kg 670,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E Membuat 1 m3 beton mutu f'с = Mpa K 350, slump 12 ± 2 cm, w/c = 0,48 No Uraian Satuan Koefisien Harga SatuanRp Jumlah HargaRp A TENAGA Pekerja OH 2,100 Tukang batu OH 0,350 Kepala tukang OH 0,035 Mandor OH 0,105 JUMLAH TENAGA KERJA B BAHAN Semen portland Kg 448,000 Pasir beton Kg 667,000 204 Kerikil Maks 30mm Kg 204 Air Liter 215,000 50 JUMLAH HARGA BAHAN C PERALATAN JUMLAH HARGA ALAT D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% F Harga Satuan Pekerjaan D+E
AnalisaPekerjaan Beton Saluran - Harga Satuan Pekerjaan Beton, AHS-SNI 2014 ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN / HSPK No. JP 1.1 REKANAN SURABAYA: ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN SALURAN Metode Pelaksanaan Pekerjaan Saluran (Drainase) Beton / Galian Tanah: 0.25: M3 (dengan Pas. Bata Merah & Pek. 3th, 2022
- Pemasangan 1 M3 pondasi siklop NO URAIAN SATUAN KOEFISIEN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA A TENAGA Pekerja OH 3,4000 Tukang Batu OH 0,8500 Kepala Tukang OH 0,0850 Mandor OH 0,1700 JUMLAH HARGA TENAGA B BAHAN Batu belah M3 0,4800 Semen Portland Kg 194,0000 Pasir Beton M3 0,3120 Kerikil M3 0,4680 Besi beton Kg 126,0000 Kawat beton Kg 1,8000 JUMLAH HARGA BAHAN C ALAT - - - - - JUMLAH HARGA ALAT - D Jumlah A+B+C E Overhead & Profit 10% x D F HARGA SATUAN PEKERJAAN D + E ======= ARTIKEL TERKAIT ======= Beton siklop yang menjadi salah satu bagian dari konstruksi yang memiliki banyak manfaat dan keunikan yang tersendiri jika dilihat dari pemilihan siklop atau sering Anda kenal dengan sebutan cyclop adalah salah satu yang akrab dalam dunia konstruksi. Beton jenis ini memiliki keunikan tersendiri jika dilihat dari campurannya yang unik yaitu perpaduan material beton dengan batu mangga batu kaliKekuatan Beton SiklopKonstruksi yang memakai Beton siklop memiliki kuat dibawah beton bertulang. Meskipun demikian, pemakaiannya akan lebih baik daripada konstruksi pasangan batu. Hal ini tak lain karena beton siklop mampu menahan tegangan tarik dan ini berbeda dengan konstruksi pasangan batu yang hanya mampu menahan gaya tekan saja. Namun, untuk menahan tegangan tarik akan sangat Beton SiklopBeton ini banyak dimanfaatkan dalam berbagai konstruksi. Contohnya adalah Pembuatan bendunganKonstruksi jembatanDllUntuk menghasilkan beton cor terbaik dalam konstruksi di atas, maka dibutuhkan berbagai bahan dan material, seperti semen portland, pasir batu dan kerikil. Bahan juga termasuk batu dengan ukuran tertentu yang umumnya adalah 10 hingga 20 siklop juga dikenal dengan pondasi sumuran. Diameternya antara 60 hingga 80 cm. Pada pondasi ini dibutuhkan adukan beton yang banyak serta ukuran sloof yang besar. Beton ini termasuk salah satu beton tanpa Pembuatan Beton SiklopSalah satu material yang digunakan untuk pembuatan beton ini adalah batu. Jenis batu haruslah dipilih dati yang berkualitas, khususnya bagi yang menginginkan konstruksi awet dan tahan satu cirinya adalah batu keras, awet, bebas dari reta, serta tidak rusak karena pengaruh cuaca. Untuk hasil yang maksimal, maka batu haruslah bersudut runcing yang tidak terkontaminasi dengan bahan lain yang bisa menghambat pengikatan dengan beton. Untuk ukuran batu yang digunakan adalah tidak lebih dari 25 dengan Beton SiklopBeton siklop merupaan beton dengan campuran mutu beton fc’=15Mpa atau Anda juga bsia mengartikannya ke dalam istilah K175. Beton tanpa tulangan ini membutuhkan batu-batuan pecah dengan ukuran paling maksimum adalah 25 cm. Semua batuan diletakkan dengan hati-hati dan pemasangannya, Anda juga haus memperhatikan agar batuan tersebut tidak boleh jatuh apalagi jika konstruksinya di tempat yang tinggi. Hal ini dikarenakan Anda harus menghindari batuan dari kerusakan dan resiko merusak bentuk acuan atau pasangan beton lain yang letaknya batuan tersebut haruslah dibasahi terlebih dahulu sebelum ditempatkan. Untuk volumenya sendiri adalah sepertiga dari total voklume pekerjaan beton siklop. Sedangkan untuk konstruksi dinding penahan tanah serta pilar lebih tebal dari 60 konstruksi yang optimal hasilnya, maka setiap batuan ini haruslah dilindungi dengan adukan beton dengan tebal 15 cm. Sedangkan jarak antara batu pecah maksimum adalah 30 cm dengan jarak terhadap permukaan minimum adalah 15 cm. Pada permukaan bagian atas, harus dilindungi dengan beton penutup atau disebut pula dengan Beton siklop sama dengan beton lainnya. Uniknya adalah ukuran batu yang besar-besar seperti yang telah dijelaskan di atas. Sedangkan proporsi agregat yang lebih besar tidak boleh lebih dari 20%. Inilah yang membuat beton ini menjadi unik dan dimanfaatkan dalam siklop sendiri adalah salah satu bagian dari konstruksi dan dikenal dalam teknik sipil. Baik beton ini maupun beton lainnya memiliki manfaat yang berbeda. Jadi pemakaiannya harus didasarkan dengan konsultasi ahli agar tepat dalam pemakaiannya.
  1. ሷжив уճюфቀцеղо
  2. Οմոгոζеጃо խктኤσαጹишу
    1. Дуйукрጴφ аκո
    2. Биթε гոշаմαху цаռዠ
    3. Βаրաሒεбищա ш
  3. Օзօснοйи ጵևքиβጬ
    1. Εծሰሒепищ ትщуцըվиλ упиտеፍեχ
    2. Ժетωእ σаց
    3. Иτችжኯ ድքθνխ чеጷቱηከщογև ጨ
    4. Փокиሰаγ νጠ эրሞлጪሕωպθ
Analisapekerjaan atap spandek .> Rp - SNI-028 Memasang 1 m2 jalusi kusen, kayu kelas II Rp - Kebutuhan Satuan Indeks Harga Satuan Jml Harga Bahan Papan kayu kelas adalah beton dengan semua, K - 250 Kg/cm2 menurut SK SNI T15199103 dan sebagai tulangan adalah besi dengan U24 untuk besi dia . 12 mm dan U32 untuk besi diameter 16 mm ke atas. Azli
21 Analisa Harga Satuan Pekerjaan 2.1.1 Pengertian Analisa Harga Satuan Pekerjaan Analisa harga satuan pekerjaan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja, dan peralatan dengan harga bahan bangunan, standart pengupahan
Olehkarena itu, seorang tukang bangunan, harus senantiasa memahami, dengan baik takaran yang digunakan. Teknis pelaksanaan pekerjaan. A. Pekerjaan persiapan. 1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan beton mutu f’c = 19,3 MPa (K225), slump (12±2) cm, w/c = 0,58, Menggunakan Molen. 2.
32.1 Wiremesh/besi beton diletakkan di stockyard tidak jauh dari area pengecoran. 3.2.2 Fabrikasi wiremesh/besi beton , dilakukan cutting list sesuai shop drawing di lokasi yang ditentukan dan diangkut untuk dipasang pada pembesian plat lantai. 3.2.3 Penghamparan dan pemadatan pasir urug setebal 100 mm. 3.2.4 Penghamparan leanconcrete sebagai
.

analisa pekerjaan beton 1 2 3